Dokter Kami Sahabat Anda

Selasa, 30 September 2014

LEUKIMIA LIMFOSIT AKUT

Lukimia Limfosit Akut atau Acute Leukemia Limfoblastik (ALL) adalah sejenis kanker darah yang mempengaruhi sel-sel darah putih yang masih muda. Sel-sel tersebut berkembang dalam kondisi yang tidak terkendali di dalam sumsum tulang. Perkembangan tersebut menghambat produksi sel-sel darah normal.


Klasifikasi
Jenis limfosit :
1.    Limfosit B (Jenis sel darah putih yang membuat antibodi dan merupakan bagian penting dari respon kekebalan)
2.    Limfosit T (Jenis limfosit kecil yang dikembangkan di timus, fungsinya adalah mengatur respon sistem kekebalan terhadap sel-sel yang terinfeksi atau ganas)
3.  Sel Natural Killer (Jenis sel sitotoksik limfosit penting untuk sistem kekebalan tubuh bawaan).
Ketiga tipe ini merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi dan melindungi tubuh. ALL adalah jenis paling sering terjadi pada kasus leukemia pada anak-anak tetapi dapat juga terjadi pada orang dewasa.
Gejala Umum
1.    Perdarahan abnormal (mimisan, gusi berdarah)
2.    Demam
3.    Rasa lemah
4.    Infeksi berulang akibat lemahnya sistem kekebalan tubuh.

Karakteristik
ALL dapat berkembang secara cepat dan semakin memburuk hingga menyebabkan kematian. ALL bersifat tidak menular dan tidak dapat ditularkan.
Penanganan
Penanganan ALL sedini mungkin diperlukan untuk mencegah kematian. Penanganan biasanya termasuk kemoterapi dan radiasi untuk membunuh sel-sel kanker tersebut. Transplantasi sumsum tulang diperlukan pada penderita yang memiliki risiko tinggi terjadinya kekambuhan atau ketika penanganan lain tidak berhasil.
Penderita ALL
ALL merupakan kanker yang paling umum diderita anak-anak. Setiap tahun, sekitar 30-40 dari 1 juta anak terdiagnosa ALL. Dan dari setiap 3 anak yang mengidap kanker, 1 akan mengidap ALL.
Faktor penyebab
Meskipun hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti penyebab ALL tapi ada sejumlah faktor yang diperkirakan menjadi penyebab cacat genetik yang mengarah pada terjadinya ALL :
1.    Infeksi  
Tingkat penyembuhan infeksi lambat, munculnya respon abnormal dari sistem kekebalan tubuh anak terhadap infeksi.
2.    Radiasi Ionisasi  
Anak yang terpapar radiasi ionisasi dosis tinggi (energi yang dihasilkan sinar X dan bahan radioaktif lain) sebelum lahir atau pada usia dini mempunyai resiko lebih besar untuk terkena ALL.
3.    Faktor Genetik
ALL bukan merupakan penyakit turunan, tetapi bagi anak-anak dengan cinfenital disorder tertentu seperti Down Syndrome mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk terkena ALL.

Cara Diagnosa
1.    Full Blood Counts (FBC)
Tes ini meliputi pengambilan darah dan mengirimnya ke laboratorium. Sel darah merah, darah putih dan trombosit kemudian dihitung dalam pemeriksaan dibawah mikroskop sambil mencari sel-sel abnormal dalam darah.
2.    Pemeriksaan Sumsum Tulang
Tes lanjutan hasil diagnosa FBC. Pemeriksaan ini menjadi referensi dokter dalam menentukan metode pengobatan. Prosedur ini melibatkan :
a.    Pengambilan sampel sumsum tulang dari tulang pinggul untuk tes              laboratorium
b.  Diagnosa untuk memastikan terdapat atau tidaknya sel leukimia dalam  sumsum tulang.
c.   Tes tambahan untuk memastikan tipe leukimia yang terdeteksi dan untuk  memperkirakan hasil akhir dari pengobatan.

3.    Pemeriksaan Cerebro Spinal Fluid (CSF)
Pengambilan sampel CSF di daerah sekitar otak dan tulang belakang diambil dengan menggunakan prosedur Lumbar Puncture. Sampel ini kemudian dites di laboratorium untuk mencari sel-sel leukimia di dalam sistem pusat saraf. Pengobatan tambahan akan diperlukan bilamana terdeteksi adanya sel-sel leukimia di dalam CSF.

Tes lainnya
1.    Tes laboratorium
Tes pencitraan dengan CT scan atau ultrasound scan
2.    X-Rays
Untuk memberikan informasi tambahan mengenai berbagai fungsi dari organ-organ vital serta kondisi kesehatan anak Anda secara umum. Tes-tes ini dilakukan secara berkala untuk membandingkan perkembangan anak selama proses pengobatan.

Pengobatan yang tersedia
1.    Rangkaian Kombinasi Kemoterapi
Terbukti menjadi prosedur pengobatan terbaik bagi anak pengidap ALL. Kemoterapi diaplikasikan melalui mulut, melalui suntikan ke pembuluh darah, atau langsung pada CSF. Kemoterapi ini dapat juga dilakukan bersamaan dengan radioterapi bila dianggap diperlukan dengan tingkat keberhasilan pengobatan ALL pada pasien anak-anak sebesar 80%.
2.    Transplantasi Sumsum Tulang
Transplantasi memang umumnya tidak wajib dilakukan. Akan tetapi, transplantasi tulang akan menjadi penting ketika sel-sel leukimia yang telah ada mengalami perubahan molekul tertentu.

Mengapa Anak-anak dengan ALL mendapatkan Perawatan Berbeda?
1.    Pengobatan ALL ditentukan oleh tipe sel leukimia, perubahan molekul dan respon awal leukimia terhadap kemoterapi.
2.    Untuk meraih peluang kesembuhan maksimal sekaligus mengurangi efek samping jangka panjang dari pengobatan.
Klasifikasi sel leukimia
Jenis sel leukimia yang ditentukan pada saat diagnosa :
1.    Sel-B
2.    Sel-T
Sel-sel tersebut dipelajari untuk mengetahui apakah mereka memiliki perubahan kromosomal atau molekular pada tingkatan DNA. Pengurangan sel leukimia baik dalam darah maupun pada sumsum tulang diawasi dengan seksama saat pengobatan. Langkah-langkah ini sangat penting untuk menentukan prognosis dari pasien anak dengan ALL.

Efek samping pengobatan  
kemoterapi dan Radioterapi 
Membunuh sel-sel leukemia yang berkembang dengan pesat, namun juga akan mempengaruhi pertumbuhan sel normal yang tumbuh pesat, termasuk sel-sel untuk rambut, perut, mulut dan sumsum tulang, mual, muntah, munculnya sariawan serta rambut rontok, rendahnya sel darah menyebabkan anemia, thrombocytopenia (kurangnya trombosit dalam darah), kerusakan sistemik tubuh (dapat meracuni jantung, mempengaruhi fungsi hormon, serta kesuburan di masa depan, dan pemicu kanker).
2.  Transfusi
mengurangi efek anemia dan mencegah atau mengendalikan pendarahan akibat kurangnya jumlah trombosit. Anjuran akan diberikan dalam menangani infeksi yang disebabkan oleh neutropenia (kurangnya sel darah putih).

Fakor Hereditas
ALL hampir tidak memiliki sifat keturunan seperti halnya sifat kanker lainnya.

Yang mesti dilakukan
1.  Dorongan semangat dari keluarga
2.  Konsultasi antara Tim medis dan tim perawat sebelum dan sesudah tindakan medis.

Oleh karena itu, bagi pembaca yang ingin melakukan cek gula darah atau secara intensif ingin berkonsultasi dengan tim konsultan medis kami, silahkan datang ke Rumah Sakit Komplementer “Canon Medicinae Indonesia”. Dan apabila Anda berminat ingin berobat, mengetahui lebih lanjut silahkan lihat, datang, tanyakan, buktikan sendiri atau konsultasikan segera diri Anda ke Jalan Tubagus Ismail VII No.21 Dago Kota Bandung Provinsi Jawa Barat – INDONESIA Phone: +62 - (022) 253-1000 / Fax. (022) 251-6663 / Mobile: +62 – 0812.2023.2009 (Ginjal) / +62 – 0878.9537.5000 (Diabetes Mellitus) / +62 – 0856.9518.6000 (Kanker) / +62 - 0822.1848.2898 (Jantung) PIN Blackberry: 7E8C39F5 (UMUM), 7EBA27CF (KANKER), 7E7C3491 (GINJAL) (Rumah Sakit Komplementer Canon Medicinae Indonesia hanya ada di Kota Bandung – Provinsi Jawa Barat – INDONESIA).
                      

Team Farmasi RS Komplementer “Canon Medicinae Indonesia” – Kota Bandung – Jawa Barat INDONESIA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar